Thermal Overload (TOR) adalah komponen yang ada dalam rangkaian wiring motor induksi yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan memutus rangkaian ketika arus telah melebihi setting.
Thermal Overload Relay adalah komponen yang sangat efesien untuk mengamankan motor listrik agar terhindar dari kebakaran yang diakibatkan oleh arus yang masuk secara berlebihan, dua bahan logam yang memiliki koefisien muai berbeda. Yang mana jika ada panas, mereka mengatakan bahwa dua logam memuai untuk membengkokkan diri jika arus yang mengalir ke bimetal terlalu tinggi.
Beban ini biasanya diakibatkan oleh pembebanan motor yang melebihi kapasitas arus yang disebabkan oleh beberapa permasalahan yang ada dalam fungsi kerja motor listrik.
TOR merupakan peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan. Fungsi TOR Dikutip dari buku Instalasi Listrik Industri (2019) oleh Taruni dan kawan-kawan,
Thermal Overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih. Thermal Overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya, baik yang menggunakan sistem bimetal atau yang menggunkan sistem tanpa suplai terpisah (tidak membutuhkan sumber daya listrik secara khusus).
Selain aman terhadap arus berlebih, TOR bereaksi pada kondisi tertentu yang menyebabkan panas. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut, jika terjadi korsleting atau korsleting listrik.
- Arus start terlalu tinggi dan motor listrik tiba-tiba berhenti.
- Satu fasa motor listrik tiga fasa terbuka.
- Tekanan mekanis terlalu besar.
- Bantalan tumpukan, dll.
TOR memiliki sensitivitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja dengan sistem diferensial (tidak langsung trip ketika hilang satu fasa). Baca juga: MCB: Pengertian, Prinsip Kerja, Fungsi dan Jenisnya Bagian-bagian TOR Dilansir dari buku Dasar Instalasi Tenaga Listrik (2020) karya Lauhil Mahfudz Hayusman, TOR memiliki tiga kontak terminal utama yang digunakan sebagai penghubung anatra kontaktor (1,3,5) dengan motor listrik.
TOR memiliki dua kontak bantuk NO dan NC. Kontak NO dan NC biasanya digunakan sebagai pengontrol rangkaian dan indikator adanya gangguan. Jenis TPR seperti gambar di bawah ini memiliki pengatur arus dan dasilitas tombol test trip yang digunakan untuk mengetahui apakah TOR yang dirangkai dapat bekerja sesuai dengan yang dikehendaki.
Prinsip kerja TOR
Sesuai dengan namanya, proteksi motor ini menggunakan panas sebagai pembatas arus pada motor. Cara kerja TOR adalah dengan mengonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran sitrik pada motor melalui suatu kontrol motor starter.
Jenis pemutus bimetal ada dua yaitu satu phasa dan tiga phasa. Tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung dan berguna untuk memutus semua phasa apabila terjadi kelebihan beban.
Mekanisme kerja TOR
Mekanisme kerja Thermal Overload adalah apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal akan trip. Bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri. Gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas dan membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.