Wiring control untuk rangkaian motor 3 Phase ini banyak digunakan pada motor penggerak di sebuah proses industri, berbagai rangkaian kita temui, Seperti rangkaian untuk Motor pompa air, Motor Pompa Submersible, Motor Coolling tower, Motor Exhaust Fan, Motor Blower, motor Coolling Fan, Motor Feeder dan Motor lainnya yang tidak menggunakan pengaturan kecepatan.
Wiring control merupakan Sequence diagram atau diagram urutan untuk menjelaskan rangkaian kerja yang terperinci agar motor penggerak bekerja secara optimal, Selain itu sequence diagaram juga akan menampilkan rangkaian pengkabelan yang menghubungkan antar komponen-komponen yang mendukung proses bekerjanya motor tersebut.
Sebelum melanjutkan membaca artikel ini, sebaiknya dimulai dari Hal.1 artikel ini dengan judul: Hal 1. Wiring Control Start Stop Untuk Motor 3 Phasa DOL Stater atau ( Klik Disini ).
Lanjutan dari Halaman 1 >>>>>>>
Untuk melengkapi rangkaian tersebut selain komponen utama beberapa komponen pendukung sangat kita butuhkan diantaranya:
- Tombol Start ( NO )
- Tombol Stop ( NC )
- Indicator Lamp
Masing-masing komponen ini memiliki fungsi yang berbeda dan lebih jelasnya fungsi dari tiga komponen diatas adalah:
- Tombol Start ( NO )
Tombol start berfungsi sebagai langkah awal dalam rangkaian wiring control untuk menyalakan sebuah motor listrik, dengan system Normally open yang mana kontak ini selalu dalam kondisi terbuka, jika kita tekan, lidah kontak akan beradu dan menjadi normally close, namun jika dilepas akan kembali lidah kontak kembali terbuka.
- Tombol Stop ( NC )
Tombol stop berfungsi sebagai pemutus arus yang dilalui oleh sebuah rangkaian wiring control, apabila tombol stop kita tekan maka terputus semua arus yang dilalui dalam sebuah rangkaian control yang terhubung yang mana kontaktor adalah pemegang kendali dari system control yang ada di dua tombol tersebut.
Tombol stop yang memiliki system normally closed yang mana lindah kontak selalu dalam kondisi tertutup dan jika tombol ini ditekan akan menjadi normally open dan jika tombol di lepas akan kembali tertutup.
- Indicator lamp
Tiga jenis lampu yang harus dipasang sebagai indikasi dalam sebuah rangkaian yang ada dalam wiring control yang mana ke tiga lampu tersebut memiliki peran sebagai:
- Indikasi motor dalam kondisi RUN ( menyala )
- Indikasi motor dalam kondisi STOP ( Mati )
- Indikasi motor dalam kondisi TRIP ( Trouble )
Jika kita telah memahami masing-masing fungsi dari komponen diatas saatnya kita melakukan merangkai atau menghubungkan masing-masing komponen tersebut dengan kabel control.
Selain dari komponen-komponen tersebut syarat kita melakukan sebuah wiring sebaiknya kita juga perlu memahami symbol-simbil yang ada pada komponen tersebut.
Ampere Meter
Ampere meter adalah komponen yang berfungsi sebagai pemantau besaran arus listrik yang terpakai dalam mengoperasikan motor listrik, jika rangkaian yang kita miliki 3 phasa, ampere meter juga sebaiknya dipasang 3 unit yang tujuan masing – masing keluaran arus dimasing-masing phasa (R – S – T) bisa terlihat.
Ada 2 jenis ampere meter yang beredar dipasaran, secara funsi adalah sama, namun yang membedakan adalah system wiring terminasinya, adapun 2 jenis tersebut adalah:
- Ampere meter analog
- Ampere meter digital
Kabel Power
Kabel power berfungsi sebagai penyampai arus listrik dari input MCCB, kontaktor, dan thermal overload, seperti yang anda lihat gambar dibawah ini:
Ukuran kabel power harus disesuaikan besaran ampere yang diterima oleh motor listrik yang kita pasang, dan anda bisa melihat table kabel power untuk menentukan berapa ukuran yang pas untuk besaran kabel yang akan dipasang.
Untuk lebih lengkap cara menghitung besaran kabel yang dibutuhkan anda bisa membara artikel kami dengan judul “Menentukan Ukuran Kabel Sangat Penting Agar Terhindar Dari Resiko Kebakaran” atau ( Klik Disini )
Kesalahan sering terjadi pada saat melakukan design, pamasangan kabel power yang terlalu kecil dapat mengakibatkan kebakaran pada instalasi rangkaian wiring.
Kabel Kontrol
Kabel kontrol adalah kabel kecil yang berukuran 1mm hingga 2,5mm yang terpasang pada rangkaian kontrol dalam pengoperasian system kendali sebuah motor listrik yang menghubungkan antar kontak pada komponen-komponen control seperti, tombol start/stop, kontaktor, thermal overload, dan indicator lamp.
Rangkaian ini kita pasang dalam wiring control yang telah ditentukan oleh sequence berdasarkan system kendali yang dibuat dalam sebuah desing.
Banyak system kendali yang bisa dilakukan sesuai kebutuhan dalam pengendalian system tersebut, seperti:
- Syatem kendali Manual
- System kendali Auto/Manual
- System kendali Full Auto
Untuk artikel ini seperti diatas kita hanya membahas mengenai kendali manual yang hanya mengandalkan komponen-komponen yang berfungsi secara manual.
Ada tiga jenis system wiring control pada rangkaian dasar motor 3 Phase:
- Rangkaian Motor Direct Online Starter,
- Rangkaian Motor Bolak Balik atau Rangkaian Motor Forward Reverse.
- Rangkaian Motor Segitiga Bintang atau Rangkaian Motor Star Delta.
Diatas kita sudah jelaskan bahwa artikel kali ini hanya membahas rangkaian motor direct online stater ( DOL ) dan untuk rangkaian yang lain kita bahas pada artikel lainnya.
Cara melakukan wiring terminasi dalam sebauah rangkaian control motor system rangkaian Direct Online Starter secara rinci silahkan baca: Hal 3. Wiring Control Start Stop Untuk Motor 3 Phasa DOL Stater ( Klik Disini )