Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, Kebutuhan air bersih dalam sebuah hunian pastinya berbeda-beda tergantung dari keperluannya, seperti untuk minum, mandi, dan mencuci. Untuk itulah dalam merancang sebuah tempat tinggal dan tempat beraktivitas perlu mengetahui kebutuhan air dari berbagai fasilitas di dalamnya.
Kebutuhan air bersih pada gedung bertingkat dapat dihitung berdasarkan jumlah pemakaian per hari rata-rata per orang dan jumlah penghuninya. Setelah melakukan penghitungan kebutuhan air bersih “dalam Liter per hari”, maka nantinya Anda akan memperoleh gambaran mengenai volume tangki penyimpanan air bersih yang perlu disediakan dalam suatu bangunan dan besaran kapasitas pompa yang diperlukan.
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang bagaimana berestimasi kebutuhan air bersih pada sebuah bangunan gedung bertingkat. Pada gedung bertingkat kebutuhan air sangat banyak dan lebih komplit.
Estimasi kebutuhan air pada gedung bertingkat memerlukan tiga model perhitungan, yaitu; menghitung dengan rata-rata kebutuhan perhari, mengitung dengan jumlah peralatan sanitair dan fixture yang ada, dan pendekatan dengan perhitungan Unit Beban Alat Plambing.
Jika melihat dari standar yang telah ditetapkan untuk masing-masing bangunan berdasar fungsi dan peruntukanya. Bangunan rumah sederhana 150 liter per hari per orang penghuni, rumah mewah 250L, ruko 100L, kantor 50L dan bangunan ibadah 5L, bangunan resto 5L per jumlah kursi, serta masih banyak lagi standar untuk peruntukan fungsi bangunan lainnya. Dari standar tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah orang penghuni atau pemakai bangunan tersebut, maka akan diketahui kapasitas air yang dibutuhkan serta tangki penyimpan air atau tandon yang akan anda beli/pasang.
Rumus hitungannya adalah Kapasitas kebutuhan air = Kebutuhan pemakaian per hari per liter x Jumlah pemakai/penghuni per orang. Sekarang Anda dapat mulai menghitungnya, misal; rumah mewah 250L, penghuni 5 orang, maka kapasitas kebutuhan air = 250 L x 5 sehingga menghasilkan 1250L. Tandon yang dibutuhkan adalah kapasitas 1000 L sudah mencukupinya,
Dengan kapasitas kebutuhan 1250 L sedangkan tandon air minimal ukuran kapasitas yang digunakan 1000L maka pompa air akan bekerja 2 kali untuk mengisi tandon air. Contoh lainnya semisal; kebutuhan air per hari adalah 750 L maka tandon air minimal kapasitas 500L dan pompa air akan bekerja 2 kali dalam sehari dan jika tandon diganti dengan kapasitas 1000L maka pompa air akan bekerja cukup 1 kali dalam sehari.
Pada artikel ini kita akan membahas salah satu cara saja, yaitu menggunakan pedekatan rata-rata penggunaan dalam satu hari sesuai dengan macam gedung yang dihitung. Ada berbagai versi tabel yang dapat digunakan, semisal hasil penelitian puslitbang dan sebagainya.
Hitunglah [Q], yaitu jumlah kebutuhan dengan mengalikan satuan yang diketahui dengan volume kebutuhan sesuai dengan tabel, dalam liter. *Jika anda memiliki tabel dan estimasi penyediaan air panas dan suplai air untuk cooling tower pada sistem HVAC, maka sertakan jumlah tersebut pada perhitungan ini.
Ada berbagai versi besaran untuk menggambarkan kebutuhan air bersih antisipasi kebocoran atau kebutuhan maintenance, 20% adalah salah satu yang dapat digunakan. Jadi, kalikan jumlah kebutuhan yang telah didapatkan pada langkah kedua dengan 120%, yang berarti jumlah [q] ditambah dengan 20% dari [Q] itu sendiri. –>[Qtotal] = Qx120% = Q + (20% x Q)
Menentukan perkiraan ukuran GWT (Ground Water Tank) Sebenarnya, untuk menentukan GWT ini melalui perhitungan panjang yang melibatkan rata-rata pemakaian air perhari, pemakaian pada jam puncak, kapasitas pipa dinas, kapasitas pompa, dan lain sebagainya. Namun pada penjelasan ini kita akan menggunakan 40% sebagai perkiraan volume GWT, dengan asumsi bahwa GWT memiliki toleransi untuk dibangun 40% nya saja demi efisiensi luas bangunan, dan dapat terisi kembali oleh saluran PDAM saat diperlukan air lebih banyak.
[Vgwt ] = 40% x Qtot
*Jika GWT terintergrasi dengan bak tampung air pemadam kebakaran (sprinkler dan hydrant) maka harus menyediakan setidaknya 30% selalu standby. Artinya ukuran volume akhir dari GWT jika terintegrasi dengan Fireprotection adalah minimal:
Vgwt’ = Vgwt x 130% atau = Vgwt + 30% x Vgwt.
Menentukan perkiraan ukuran RT (Rooftank, atau Uppertank)
Sekali lagi mengabaikan kapasitas pompa, kapasitas pipa dinas, waktu pengisisan dan lain sebagainya. Kurang lebih ukuiran Rooftank adalah 15% dari kebutuhan air dalam gedung [Qtot]
Konversi satuan liter menjadi meter kubik atau lainnya yang lebih mudah, kemudian bulatkan jika perlu, kemudian rencanakan ukuran GWT dan RT yang sesuai. Ingat, pada gedung tinggi biasanya menggunakan tipe uppertank yang bermaterial fiber dan berukuran modular seperti 1x1x1, 1x1x2, dan lain sebagainya. Tentukan berapa modul yang dibutuhkan.
Contoh:
Untuk gedung berlantai 5 – 8 = Perkantoran
Ratio kebutuhan air bersih = 100 liter/orang/hari
Ratio kebutuhan air panas = 10 liter/orang/hari
Waktu pemakaian terpadat = 2 jam
Kepadatan bangunan = 8 m²/orangLuas lantai untuk perkantoran
1.200 m² x 4 = 4.800 m²
4.800 – (10% x 4.800) = 4.320 m²
Jumlah pemakai
4.320 /8 = 540 orang
Jumlah kebutuhan air bersih selama 1 jam :
(540 x 100)/24 = 2.250 liter/jam
Kebutuhan air bersih terpadat :
2.250 x 1,5 x 2 = 6.750 liter/orang .. (2)
Kebutuhan air panas selama 1 jam
(540 x 10)/24 = 225 liter/orang
Kebutuhan air panas terpadat
225 x 2 = 450 liter/orang.. (3)
Jadi kebutuhan air panas dan air dingin pada gedung tersebut termasuk dari lantai 1 sampai 8 adalah = 10.125 + 6.750 + 450 = 17.325 liter/orang
= 17,325 m³……………(A)
Kebutuhan statis dan pemadam kebakaran :
30 % x 17.325 = 5,1975 m³ ……………………………………(B)
Kebutuhan sirkulasi akibat kebocoran dan hal-hal yang tidak terduga
20 % x 17,325 = 3,465 m³……………………………………..(C)
Total kebutuhan air bersih :
= 17,325 + 5,1975 + 3,465
= 25,9875 m³
dari berbagai sumber
Jka anda memerlukan jasa kami untuk pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing bisa menghubungi kontak kami yang ada di website ini.