Jumat, November 29, 2024
spot_img

Ilmuwan Berlomba-lomba Produksi Bayi Demi Buat Kloni di Mars

Demi percepatan mendirikan kloni manusia di planet mars, para ilmuwan dan peneliti antariksa dari berbagai negara saat ini terus melakukan upaya tentang bagaimana cara mereproduksi bayi pertama yang akan lahir di luar angkasa.

Para ilmuwan berpikir bahwa jika manusia ingin menjajah luar angkasa maka akan membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu, dalam waktu yang lama ini peneliti merasa penting untuk memahami bagaimana reproduksi manusia tetap dapat berlangsung dengan baik di lingkungan yang sangat berbeda.

Ilmuwan mengakui, salah satu masalah utama reproduksi bayi di luar angkasa adalah radiasi dan gravitasi yang berbeda dengan Bumi.

Baca Juga: Dengan Teknologi MOXIE, NASA Berhasil Ciptakan Oksigen di Planet Mars

Untuk mengatasi masalah ini, SpaceBorn United sebuah perusahaan berbasis di Belanda telah mengembangkan miniatur bayi tabung dan inkubator embrio. Mereka berusaha untuk menguji kemampuan manusia untuk bereproduksi di luar angkasa.

Hal ini dapat dilihat bahwa baru-baru ini perusahaan tersebut berhasil menyelesaikan uji jatuh dari ketinggian 20 km di atas Bumi untuk menguji dampak radiasi terhadap material organik.

CEO SpaceBorn United, Dr. Egbert Edelbroek menjelaskan bahwa mereka harus memahami bagaimana gravitasi rendah, seperti yang ada di Mars, akan memengaruhi perkembangan embrio manusia.

Baca Juga: PT Vale Indonesia Garap 3 Proyek Smelter Senilai Rp 138 Triliun

Di sisi yang lain, jika ini berhasil, penelitiannya juga dapat memberikan wawasan yang penting untuk meningkatkan keberhasilan perawatan bayi tabung di Bumi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan ilmuwan adalah memanfaatkan bioteknologi di luar angkasa, termasuk pengembangan rahim buatan.

Tim peneliti di Israel telah berhasil membuat embrio tikus tumbuh di luar alam selama 11 hari, dan SpaceBorn United berharap dapat mencapai lima hari pertama dengan tikus sebelum beralih ke sel manusia dan embrio.

Mereka ingin mengatasi tantangan reproduksi di luar angkasa, sambil mematuhi batasan hukum penelitian embrio manusia yang berlaku.

Baca Juga: Kenaikan Harga Gas Industri 1 Oktober Ditolak Menteri ESDM

Pada saat ini, perusahaan tersebut telah berfokus pada tahap awal reproduksi, yaitu konsepsi dan perkembangan embrio awal.

Mereka juga menyadari bahwa tujuan jangka panjang mereka adalah melakukan persalinan di luar angkasa, tetapi mereka berusaha untuk mencapai langkah-langkah kecil terlebih dahulu.

Adapun rencananya, peluncuran pertama SpaceBorn United akan dijadwalkan pada tahun 2025 dan rencana pengiriman manusia untuk menjajah Mars atau Venus dilakukan pada tahun 2050.

Related Articles

Hot Topics

Sains & Teknologi

5 Smartwatch Garmin Cocok Untuk Wanita

Perusahaan smartwacth Garmin membuat beberapa jam tangan pintar terbaik...

Apple Rilis iPhone 15 dan 15 Pro, Cek Harga Disini

Apple akhirnya merilis jajaran iPhone 15 terbaru melalui event...

Dituding Sering Cemarkan Udara, PLN Jelaskan Kecanggihan Kendali Emisi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi sorotan karena dituding...

Sutra Laba-Laba Lebih Kuat 3 kali lipat dari serat sintetis

Sutra laba-laba adalah salah satu biomaterial berserat luar biasa...

Starlink Milik Elon Musk Masuk Indonesia, Satelit Satria-1 Terancam

Satelit Low Earth Orbit (LEO) Starlink milik Elon Musk akan...

Dengan Teknologi MOXIE, NASA Berhasil Ciptakan Oksigen di Planet Mars

Penjelajah Perseverance NASA, yang mendarat di Planet Mars pada...

Body Battery Germin Dapat Memantau Energi Tubuh

Fitur Body Battery bekerja dengan terus menganalisis kombinasi detak...

Artikel Terkini