Selasa, Desember 3, 2024
spot_img

Perbedaan System Kerja Safety Valve Dengan Relief Valve Yang Harus di Ketahui

Apa kalian mengetahui cara kerja safety valve dengan relief valve ada perbedaan?. untuk itu diartikel ini akan membahas agar mengetahui perbedaan diantara kedua instrument ini.

Safety valve berguna untuk mempertahankan tekanan yang akan di distribusikan kejaringan pipa dalam sebuah proses. Agar operasi atau proses produksi tetap berjalan dengan aman, maka kelebihan tekanan yang timbul harus dikeluarkan dari sistem atau alat tersebut.

Masalah over pressure atau kelebihan tekanan terjadi jika tekanan operasi melebihi batas atas tekanan operasi normal. Maka dari itu perlu dipasang alat safety untuk mencegahnya.

Selain safety valve ada juga alat safety yang biasa digunakan untuk melakukan fungsi ini adalah yaitu relief valve.

Keduanya sangat populer di dunia industri, khususnya industri kimia dan oil and gas. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, akan tetapi safety valve dan relief valve memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Mengetahui perbedaan antara safety valve dan relief valve penting adanya untuk mendapatkan desain terbaik untuk sistem proses dan peralatan proses.

Perbedaan Safety Valve dan Relief Valve
  1. Cara Kerja

Safety valve akan terbuka penuh (full open) untuk mengeluarkan kelebihan tekanan pada sebuah proses sedangkan relief valve akan terbuka secara perlahan-lahan (proporsional) ketika tekanan pada sebuah proses mencapai set point yang telah ditentukan.

  1. Jenis atau type

Safety valve memiliki type yang dapat disesuikan dengan aplikasi sedangkan relief valve pop pilot, direct operational, internal relief valve.

  1. Arah buangan tekanan

Safety valve jika kelebihan pressure akan membuang ke atmosfir sedangkan relief valve akan kembali ke system dengan tekanan yang lebih rendah.

  1. Aplikasi

Safety valve memiliki aplikasi compressible fluid (steam, gas, dll) sedangkan relief valve memiliki aplikasi incompressible (cairan).

  1. Set Point

Safety valve memiliki 3% diatas tekanan operasional sebuah proses sedangkan relief valve memiliki 10% diatas tekanan operasional.

Penggunaan istilah pada safety valve dengan relieve valve seringkali tertukar satu sama lain. Kadang safety valve di anggap relieve valve begitu pun sebaliknya. Sebenarnya perbedaan mendasarnya adalah cara kerja safety valve berbeda dengan relieve valve. Untuk cara kerja safety valve pembukaan valvenya sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi tekanan berlebih (excess pressure).

Safety valve ini akan menutup kembali jika tekanan yang diterima valve telah berada dibawah pressure normal (set normal). Untuk implementasi safety valve ini sangat cocok diterapakan pada fluida gas seperi HFC-227 atau halotron. Sedangkan cara kerja relieve valve akan membuka perlahan-lahan jika terjadi kelebihan tekanan (excess pressure) dan akan menutup kembali apabila tekanan telah kembali normal. Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid seperti Water sprinkler, Water  hydrant.

Troubleshooting yang Mempengaruhi Cara Kerja Safety Valve dan Tips untuk Memperbaiki.

Berikut beberapa troubleshooting / masalah yang dapat mempengaruhi cara kerja safety valve tidak berjalan dengan optimal dan tips untuk memperbaikinya antara lain:

  • Valve leak
    Jika cara kerja safety valve tidak berjalan dengan optimal kemungkinan besar terjadi leak. Bagian yang sering paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi dengan mengecangkan gland nut dan periksan kembali putaran handwell, karena setelah mengencangkan gland nut maka akan terjadi gesekan antara packing dengan stem menyebabkan handwell susah di gerakkan. Kebocoran juga biasa terjadi dibagian sambungan body, bonnet, dan sekitar flange.
  • Kerusakan fisik
    Cara kerja safety valve tidak berjalan dengan baik kemungkinan diakibatkan adanya kerusakan fisik pada valve tersebut. Oleh karena itu pengecekan fisik pada valve sangat penting dilakukan sebelum adanya perlakukan yang lebih jauh.
  • Pemberian pelumas
    Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga ketahanan valve. Sehingga kerusakan valve dapat di minimalisir agar cara kerja safety valve tetap berjalan dengan optimal.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan kedua alat tersebut, jika anda ingin melakukan calibration terhadap alat tersebut silahkan hubungi kami dengan nomor kontak yang ada di website ini.

Related Articles

Hot Topics

Sains & Teknologi

5 Smartwatch Garmin Cocok Untuk Wanita

Perusahaan smartwacth Garmin membuat beberapa jam tangan pintar terbaik...

Apple Rilis iPhone 15 dan 15 Pro, Cek Harga Disini

Apple akhirnya merilis jajaran iPhone 15 terbaru melalui event...

Dituding Sering Cemarkan Udara, PLN Jelaskan Kecanggihan Kendali Emisi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi sorotan karena dituding...

Sutra Laba-Laba Lebih Kuat 3 kali lipat dari serat sintetis

Sutra laba-laba adalah salah satu biomaterial berserat luar biasa...

Starlink Milik Elon Musk Masuk Indonesia, Satelit Satria-1 Terancam

Satelit Low Earth Orbit (LEO) Starlink milik Elon Musk akan...

Dengan Teknologi MOXIE, NASA Berhasil Ciptakan Oksigen di Planet Mars

Penjelajah Perseverance NASA, yang mendarat di Planet Mars pada...

Body Battery Germin Dapat Memantau Energi Tubuh

Fitur Body Battery bekerja dengan terus menganalisis kombinasi detak...

Artikel Terkini